Laba-laba
(Sumber: https://edukasi.okezone.com/read/2019/12/04/65/2138033/laba-laba-bisa-masuk-ke-mulut-manusia-saat-tidur-mitos-atau-fakta)
Menurut Wikipedia, laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua
segmen tubuh, empat pasang kaki,
tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba
digolongkan ke dalam ordo araneae dan bersama dengan kalajengking,
ketonggeng, dan tungau (semuanya berkaki delapan) dimasukkan ke dalam kelas arachnida.
Ini berbeda dengan serangga lain yang biasanya memiliki tiga pasang kaki
dan tubuhnya terdiri atas tiga ruas.
Dilihat dari
segi kemampuan beradaptasi, laba-laba bisa beradaptasi dengan berbagai
lingkungan. Oleh karena itu, kita dapat menemukan laba-laba di berbagai tempat.
Ia bisa hidup di antara dedaunan, di pojok-pojok rumah, di dahan-dahan pohon
dan sebagainya.
Seperti
disebutkan dalam https://www.rentokil.co.id/,
terdapat sekitar 35.000 jenis laba-laba di seluruh dunia, beberapa di antaranya
hidup di Indonesia seperti laba-laba rumah, laba-laba penuai, tarantula,
laba-laba serigala, dan laba-laba kantung kuning.
Laba-laba
merupakan hewan pemangsa (karnivora). Ia akan membuat jaring untuk menangkap
mangsanya seperti tampak pada gambar di atas. Jaringnya dibuat dari anyaman benang-benang
yang sangat halus. Jika laba-laba itu merasakan ada sesuatu yang terperangkap di
jaringnya, ia akan secepat kilat mendekati mangsanya lalu melilitnya dengan
benang-benang yang keluar dari tubuhnya. Walaupun semua laba-laba mampu
menghasilkan benang dari kelenjar (disebut spinneret) yang
terletak di bagian belakang tubuhnya, tapi tidak semua laba-laba membuat jaring
untuk menangkap mangsanya. Berbeda dengan laba-laba yang membuat jaring untuk
menjebak mangsanya, laba-laba pelompat lebih suka menyerang mangsanya dengan
cara melompat. Laba-laba ini mampu menangkap serangga yang sedang terbang dari
jarak setengah meter. Benang laba-laba berguna untuk membantu pergerakan
laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat
kantung telur, melindungi lubang sarang dan lain-lain.
Walaupun
laba-laba hanya disebut satu kali dalam Al-Qur’an, tapi namanya justru diabadikan sebagai nama surat, yakni Surat Al-‘Ankabūt. Surat
yang terdiri atas 69 ayat ini termasuk surat Makkiyyah, dan termasuk surat
ke-29 dalam Al-Qur’an.
Perumpamaan orang-orang yang mengambil
pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah.
Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka
mengetahui (Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabūt ayat 41).
Penamaan
laba-laba pada Surat Al-‘Ankabūt tersebut bukan dikarenakan laba-laba pernah
menolong Nabi Muhammad dengan membuat jaring di mulut gua saat Nabi Muhammad
dan Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur dari kejaran kaum kafir Quraisy yang
hendak membunuh beliau, tapi karena di dalam surat tersebut ada perumpamaan
bagi kaum musyrik yang mengambil pelindung selain Allah. Orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah, diibaratkan seperti laba-laba yang membuat
rumah atau sarang. Padahal, rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba.
Menurut hasil
penelitian, sebagaimana disebut dalam https://teuingahlieur.wordpress.com/
dan Adi
D. Tilong, benang laba-laba ternyata mempunyai
kekuatan yang besar, lebih kuat daripada serat baja dengan diameter yang sama.
Jika telah ada teknologi yang mampu memintal benang laba-laba, seutas tali
berdiameter 30 cm yang terbuat dari benang laba-laba, tali tersebut akan mampu
menahan beban 150 mobil yang setara dengan berat 150 ton. Akan tetapi hal itu
tidak akan dapat diangkat oleh tali yang terbuat dari baja dengan diameter yang
sama.
Lalu mengapa
Al-Qur’an menyebutkan bahwa rumah atau sarang atau jaring laba-laba adalah
rumah yang paling lemah?
Jika kita lihat kenyataannya, rumah atau
sarang atau jaring laba-laba memang mudah rusak oleh tangan anak kecil
sekalipun. Ketika tangan anak kecil menyenggol sarang laba-laba, maka akan
rusaklah sarang tersebut. Jangankan tersenggol tangan anak kecil, air hujan dan
terpaan angin terkadang juga dapat merusak sarang laba-laba.
Mengapa Allah
menyebut rumah laba-laba sebagai rumah yang paling lemah, padahal menurut hasil
penelitian, benang laba-laba terbukti kuat? Kontradiktif bukan? Apakah ayat
Al-Qur’an yang salah, atau hasil penelitiannya yang tidak benar?
Bila mengingat
Al-Qur’an adalah firman Allah, maka tidaklah mungkin ayat itu salah. Lalu
mengapa bisa kontradiktif dengan hasil penelitian?
Laba-laba
membuat sarang yang terbuat dari benang halus selain untuk menjebak mangsa,
tentunya juga untuk melindungi dirinya dari panas, dingin, atau bahaya. Akan tetapi
kenyataannya, meskipun sarangnya terkesan sangat indah dan lebih kuat dari baja,
ternyata sarang tersebut sangat rapuh dan tidak dapat melindungi dirinya dari
kesengsaraan ketika ia membutuhkannya.
Meskipun benang
laba-laba dikatakan lebih kuat daripada serat baja sesuai hasil penelitian,
namun rumah laba-laba tidak bisa melindungi penghuninya dari segala macam
gangguan seperti hantaman air hujan, panasnya terik matahari, dinginnya terpaan
angin dan sebagainya. Itulah sebabnya laba-laba dan sarangnya dijadikan
perumpamaan bagi orang musyrik yang mengambil pelindung selain Allah. Laba-laba
itu ibarat kaum musyrik, sedang rumah laba-laba ibarat pelindungnya. Bagi
laba-laba, rumahnya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman. Ia sangat
percaya pada kekuatan rumahnya, padahal kalau dihembus angin kencang atau
ditimpa barang kecil saja, rumah itu akan hancur. Artinya, rumahnya bukanlah
tempat berlindung yang aman. Demikianlah gambaran kaum musyrik, sama seperti
laba-laba. Kaum musyrik sangat percaya pada kekuatan “Tuhan”-nya, sehingga
mereka menjadikan “Tuhan” tersebut sebagai tempat berlindung dan tempat meminta
sesuatu yang mereka inginkan. Padahal dalam kenyataannya, “Tuhan”-nya itu tidak
mampu sedikit pun menolong mereka dari adzab Allah baik di dunia maupun di
akhirat nanti. “Tuhan” mereka sama seperti sarang laba-laba yang tidak mampu
melindungi laba-laba dari gangguan-gangguan yang ada, karena “Tuhan” mereka
bukanlah Allah. Hanya Allah-lah dan bisa menjadi pelindung bagi seluruh
ciptaan-Nya.
Daftar Acuan
1. Buku
Adi D. Tilong. 2013. Aneh tapi Nyata: Ragam Obat Tak Lazim di
Sekitar Kita, Ampuh Basmi Ragam Penyakit. Jogjakarta: Flashbooks.
Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur'an
dan Terjemahannya: Al-Jumanatul 'Ali, Seuntai Mutiara Yang Mahaluhur.
Bandung: J-Art.
Ernie
Trisnawati Sule dkk. 2010. Animal Leadership: Kepemimpinan dari Perilaku
Binatang. Jakarta: Jala Permata Aksara.
H. Mahmud Junus. 1987. Tarjamah
Al-Quran Al-Karim. Cetakan ke-3. Bandung: PT Al-Ma’arif.
Syekh Imam Al-Ghazali. 2002. Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah.
Surabaya: Pustaka Media.
2. Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba
https://www.rentokil.co.id/laba-laba/jenis-laba-laba/
https://teuingahlieur.wordpress.com/2014/02/12/jaring-laba-laba-lebih-kuat-dari-baja-namun-rapuh/
https://www.facebook.com/notes/mulyono-atmosiswartoputra/laba-laba/798781747331147/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar