Kutu rambut
(Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/penyebab-kutu-rambut-dan-cara-mengatasinya)
Seperti disebutkan dalam Wikipedia,
kutu mengacu pada berbagai artopoda berukuran
kecil hingga sangat kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air), serangga (seperti kutu
kepala dan kutu daun), serta -secara salah paham- berbagai anggota acarina (tungau dan caplak, yang
berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut
"kutu" karena ukurannya yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam
istilah ini tidak memiliki arti taksonomi. Dalam arti lebih sempit, kutu
adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa
Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo phtiraptera yang semuanya adalah parasit).
Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian
dari kerabat wereng (ordo hemiptera) dan
beberapa anggota ordo coleoptera.
Adapun beberapa
kelompok hewan yang memakai nama kutu adalah:
1. kutu air (anggota crustacea);
2. kutu beras, hama pada biji-bijian yang disimpan;
3. tuma atau kutu
kepala/rambut;
4. kutu kucing, parasit pada kucing;
5. kutu anjing, parasit pada anjing;
6. kutu burung, parasit pada burung/unggas;
7. kutu buku;
8. kutu loncat;
9. kutu daun, hama tumbuhan;
10. kutu perisai,
hama tumbuhan;
11. kutu putih,
hama tumbuhan; dan
12. kutu bubuk,
hama kayu.
Dalam Al-Qur’an,
kutu disebut satu kali, yakni dalam Surat Al-A’raf ayat 133. Kutu dalam ayat ini disebutkan
dikirim oleh Allah bersama belalang dan katak sebagai azab bagi Fir’aun dan
pengikutnya. Allah mengujinya dengan mengadakan kemarau yang panjang di Mesir.
Setelah itu, lalu ditimpakan topan, yakni hujan lebat yang merendam dan
merusak seluruh tanaman. Masih belum bertobat atas keengganannya beriman kepada
Allah, maka Beliau kemudian mengirim belalang untuk memakan seluruh tanaman
mereka. Kesombongan Fir’aun yang tetap tak mau mengakui kesalahannya dan
bertobat, Allah secara berturut-turut lalu mengirim pasukan berupa kutu;
kemudian mengirimkan katak dalam jumlah banyak sehingga Mesir tiba-tiba penuh
sesak dengan katak yang melompat ke sana kemari sehingga membuat masyarakat
menjadi jijik dan tertekan; dan mengubah air Sungai Nil menjadi darah dengan
bau anyir yang menyengat.
Inilah
terjemahan dari Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133 yang menyebut kutu sebagai
salah satu hewan yang dikirim oleh Allah untuk mengazab Fir’aun dan pengikutnya.
Maka kami kirimkan kepada mereka topan,
belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap
menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa (Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133)
Daftar Acuan
1.
Buku
Majdiy Muhammad
asy-Syahawiy. 2003. Kisah-Kisah Binatang dari Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta:
Mitra Pustaka.
Syekh Imam Al-Ghazali. 2002. Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah. Surabaya: Pustaka Media.
2.
Internet
https://id.wikipedia.org/wiki/Kutu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar