Kamis, 17 Februari 2022

LABA-LABA

 

                                                                           Laba-laba

(Sumber: https://edukasi.okezone.com/read/2019/12/04/65/2138033/laba-laba-bisa-masuk-ke-mulut-manusia-saat-tidur-mitos-atau-fakta)

 

 

Menurut Wikipedia, laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo araneae dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, dan tungau (semuanya berkaki delapan) dimasukkan ke dalam kelas arachnida. Ini berbeda dengan serangga lain yang biasanya memiliki tiga pasang kaki dan tubuhnya terdiri atas tiga ruas.

Dilihat dari segi kemampuan beradaptasi, laba-laba bisa beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Oleh karena itu, kita dapat menemukan laba-laba di berbagai tempat. Ia bisa hidup di antara dedaunan, di pojok-pojok rumah, di dahan-dahan pohon dan sebagainya.

Seperti disebutkan dalam https://www.rentokil.co.id/, terdapat sekitar 35.000 jenis laba-laba di seluruh dunia, beberapa di antaranya hidup di Indonesia seperti laba-laba rumah, laba-laba penuai, tarantula, laba-laba serigala, dan laba-laba kantung kuning.

Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora). Ia akan membuat jaring untuk menangkap mangsanya seperti tampak pada gambar di atas. Jaringnya dibuat dari anyaman benang-benang yang sangat halus. Jika laba-laba itu merasakan ada sesuatu yang terperangkap di jaringnya, ia akan secepat kilat mendekati mangsanya lalu melilitnya dengan benang-benang yang keluar dari tubuhnya. Walaupun semua laba-laba mampu menghasilkan benang dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya, tapi tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsanya. Berbeda dengan laba-laba yang membuat jaring untuk menjebak mangsanya, laba-laba pelompat lebih suka menyerang mangsanya dengan cara melompat. Laba-laba ini mampu menangkap serangga yang sedang terbang dari jarak setengah meter. Benang laba-laba berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang dan lain-lain.

Walaupun laba-laba hanya disebut satu kali dalam Al-Qur’an, tapi namanya justru diabadikan sebagai nama surat, yakni Surat Al-‘Ankabūt. Surat yang terdiri atas 69 ayat ini termasuk surat Makkiyyah, dan termasuk surat ke-29 dalam Al-Qur’an.

 

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui (Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabūt ayat 41).

 

Penamaan laba-laba pada Surat Al-‘Ankabūt tersebut bukan dikarenakan laba-laba pernah menolong Nabi Muhammad dengan membuat jaring di mulut gua saat Nabi Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi di gua Tsur dari kejaran kaum kafir Quraisy yang hendak membunuh beliau, tapi karena di dalam surat tersebut ada perumpamaan bagi kaum musyrik yang mengambil pelindung selain Allah. Orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah, diibaratkan seperti laba-laba yang membuat rumah atau sarang. Padahal, rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba.

Menurut hasil penelitian, sebagaimana disebut dalam https://teuingahlieur.wordpress.com/ dan Adi D. Tilong, benang laba-laba ternyata mempunyai kekuatan yang besar, lebih kuat daripada serat baja dengan diameter yang sama. Jika telah ada teknologi yang mampu memintal benang laba-laba, seutas tali berdiameter 30 cm yang terbuat dari benang laba-laba, tali tersebut akan mampu menahan beban 150 mobil yang setara dengan berat 150 ton. Akan tetapi hal itu tidak akan dapat diangkat oleh tali yang terbuat dari baja dengan diameter yang sama.  

Lalu mengapa Al-Qur’an menyebutkan bahwa rumah atau sarang atau jaring laba-laba adalah rumah yang paling lemah?

 Jika kita lihat kenyataannya, rumah atau sarang atau jaring laba-laba memang mudah rusak oleh tangan anak kecil sekalipun. Ketika tangan anak kecil menyenggol sarang laba-laba, maka akan rusaklah sarang tersebut. Jangankan tersenggol tangan anak kecil, air hujan dan terpaan angin terkadang juga dapat merusak sarang laba-laba.

Mengapa Allah menyebut rumah laba-laba sebagai rumah yang paling lemah, padahal menurut hasil penelitian, benang laba-laba terbukti kuat? Kontradiktif bukan? Apakah ayat Al-Qur’an yang salah, atau hasil penelitiannya yang tidak benar?

Bila mengingat Al-Qur’an adalah firman Allah, maka tidaklah mungkin ayat itu salah.   Lalu mengapa bisa kontradiktif dengan hasil penelitian?

Laba-laba membuat sarang yang terbuat dari benang halus selain untuk menjebak mangsa, tentunya juga untuk melindungi dirinya dari panas, dingin, atau bahaya. Akan tetapi kenyataannya, meskipun sarangnya terkesan sangat indah dan lebih kuat dari baja, ternyata sarang tersebut sangat rapuh dan tidak dapat melindungi dirinya dari kesengsaraan ketika ia membutuhkannya.

 Meskipun benang laba-laba dikatakan lebih kuat daripada serat baja sesuai hasil penelitian, namun rumah laba-laba tidak bisa melindungi penghuninya dari segala macam gangguan seperti hantaman air hujan, panasnya terik matahari, dinginnya terpaan angin dan sebagainya. Itulah sebabnya laba-laba dan sarangnya dijadikan perumpamaan bagi orang musyrik yang mengambil pelindung selain Allah. Laba-laba itu ibarat kaum musyrik, sedang rumah laba-laba ibarat pelindungnya. Bagi laba-laba, rumahnya dianggap sebagai tempat berlindung yang aman. Ia sangat percaya pada kekuatan rumahnya, padahal kalau dihembus angin kencang atau ditimpa barang kecil saja, rumah itu akan hancur. Artinya, rumahnya bukanlah tempat berlindung yang aman. Demikianlah gambaran kaum musyrik, sama seperti laba-laba. Kaum musyrik sangat percaya pada kekuatan “Tuhan”-nya, sehingga mereka menjadikan “Tuhan” tersebut sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka inginkan. Padahal dalam kenyataannya, “Tuhan”-nya itu tidak mampu sedikit pun menolong mereka dari adzab Allah baik di dunia maupun di akhirat nanti. “Tuhan” mereka sama seperti sarang laba-laba yang tidak mampu melindungi laba-laba dari gangguan-gangguan yang ada, karena “Tuhan” mereka bukanlah Allah. Hanya Allah-lah dan bisa menjadi pelindung bagi seluruh ciptaan-Nya.

 

 

Daftar Acuan

 

 

1.   Buku

 

Adi D. Tilong. 2013. Aneh tapi Nyata: Ragam Obat Tak Lazim di Sekitar Kita, Ampuh Basmi Ragam Penyakit. Jogjakarta: Flashbooks.

 

Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur'an dan Terjemahannya: Al-Jumanatul 'Ali, Seuntai Mutiara Yang Mahaluhur. Bandung: J-Art.

 

Ernie Trisnawati Sule dkk. 2010. Animal Leadership: Kepemimpinan dari Perilaku Binatang. Jakarta: Jala Permata Aksara.

 

H. Mahmud Junus. 1987. Tarjamah Al-Quran Al-Karim. Cetakan ke-3. Bandung: PT Al-Ma’arif.

 

Syekh Imam Al-Ghazali. 2002. Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah. Surabaya: Pustaka Media.

 

 

2.  Internet

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Laba-laba

 

https://www.rentokil.co.id/laba-laba/jenis-laba-laba/

 

https://teuingahlieur.wordpress.com/2014/02/12/jaring-laba-laba-lebih-kuat-dari-baja-namun-rapuh/

 

https://www.facebook.com/notes/mulyono-atmosiswartoputra/laba-laba/798781747331147/

Tidak ada komentar :