Rabu, 16 Februari 2022

KUTU

 

Kutu rambut

(Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/penyebab-kutu-rambut-dan-cara-mengatasinya)

 


Seperti disebutkan dalam Wikipedia, kutu mengacu pada berbagai artopoda berukuran kecil hingga sangat kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air), serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta -secara salah paham- berbagai anggota acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut "kutu" karena ukurannya yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti taksonomi. Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo phtiraptera yang semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo hemiptera) dan beberapa anggota ordo coleoptera. 

Adapun beberapa kelompok hewan yang memakai nama kutu adalah:

1.   kutu air (anggota crustacea);

2.  kutu beras, hama pada biji-bijian yang disimpan;

3.    tuma atau kutu kepala/rambut;

4.    kutu kucing, parasit pada kucing;

5.    kutu anjing, parasit pada anjing;

6. kutu burung, parasit pada burung/unggas;

7.    kutu buku;

8.    kutu loncat;

9.     kutu daun, hama tumbuhan;

10.    kutu perisai, hama tumbuhan;

11.     kutu putih, hama tumbuhan; dan

12.    kutu bubuk, hama kayu.

Dalam Al-Qur’an, kutu disebut satu kali, yakni dalam Surat Al-A’raf ayat 133. Kutu dalam ayat ini disebutkan dikirim oleh Allah bersama belalang dan katak sebagai azab bagi Fir’aun dan pengikutnya. Allah mengujinya dengan mengadakan kemarau yang panjang di Mesir. Setelah itu, lalu ditimpakan topan, yakni hujan lebat yang merendam dan merusak seluruh tanaman. Masih belum bertobat atas keengganannya beriman kepada Allah, maka Beliau kemudian mengirim belalang untuk memakan seluruh tanaman mereka. Kesombongan Fir’aun yang tetap tak mau mengakui kesalahannya dan bertobat, Allah secara berturut-turut lalu mengirim pasukan berupa kutu; kemudian mengirimkan katak dalam jumlah banyak sehingga Mesir tiba-tiba penuh sesak dengan katak yang melompat ke sana kemari sehingga membuat masyarakat menjadi jijik dan tertekan; dan mengubah air Sungai Nil menjadi darah dengan bau anyir yang menyengat.

Inilah terjemahan dari Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133 yang menyebut kutu sebagai salah satu hewan yang dikirim oleh Allah untuk mengazab Fir’aun dan pengikutnya.

 

Maka kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa (Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133)

 

 

Daftar Acuan

 

 

1.   Buku

 

Majdiy Muhammad asy-Syahawiy. 2003. Kisah-Kisah Binatang dari Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta: Mitra Pustaka. 

 

Syekh Imam Al-Ghazali. 2002. Keajaiban-Keajaiban Makhluk Allah. Surabaya: Pustaka Media. 

 

2.  Internet

 

https://id.wikipedia.org/wiki/Kutu

 

 

Tidak ada komentar :