Sabtu, 13 November 2021

ABU JAHAL TERPEROSOK KE DALAM LUBANG JEBAKAN SENDIRI


Nama Abu Jahal tidaklah asing bagi kaum muslim. Ia merupakan tokoh kafir Quraisy yang sangat memusuhi Nabi Muhammad. Penyebabnya, ia tidak suka terhadap ajaran agama Islam yang dibawakan oleh Nabi Muhammad. Dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad dianggap menghina agama nenek moyangnya dan mencela tuhan-tuhan yang mereka sembah, serta dianggap merusak tatanan sosial di masyarakat.

Nama asli Abu Jahal adalah Amir bin Hisyam. Ia berasal dari Bani Makhzum. Menurut Wikipedia, Abu Jahal sebenarnya orang yang terkenal bijaksana dan cerdas, sehingga para tetua Quraisy sering meminta bantuan kepadanya ketika menghadapi masalah. Itulah sebabnya ia dijuluki Abu Al-Hakam yang berarti Bapak Kebijaksanaan oleh oang-orang Quraisy. Sayangnya, Amir bin Hisyam selalu memusuhi dan menolak dakwah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, sehingga ia justru dijuluki Abu Jahal 'Bapak Kebodohan' oleh beliau.

Berkali-kali Abu Jahal berusaha mempermalukan Nabi Muhammad baik secara psikis maupun fisik, akan tetapi semua itu diterima oleh Nabi Muhammad dengan penuh kesabaran. Tak hanya mempermalukan, berusaha mencelakakan Nabi Muhammad pun sering dilakukan oleh Abu Jahal, tapi setiap saat usahanya itu dilaksanakan, Nabi Muhammad selalu mendapat perlindungan Allah.

Sebetulnya Abu Jahal telah berkali-kali melihat dengan mata kepala sendiri mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad, tapi hatinya yang tertutup kebodohan, enggan mengakuinya. Mukjizat yang dilihatnya itu bahkan dianggap sebagai sihir Nabi Muhammad.

Tabiat buruk Abu Jahal terhadap Nabi Muhammad memang dikenal tak pernah henti. Kali ini, Abu Jahal telah menyusun rencana busuknya. Ia ingin membunuh Nabi Muhammad dengan cara menjerumuskan beliau ke dalam lubang jebakan. Rencana busuknya itu dilaksanakan dengan cara membuat lubang sedalam sumur di depan rumahnya. Setelah lubang itu selesai dibuat, mulut lubang itu ditutup dengan rumput kering, kemudian ditaburi pasir di atasnya supaya tidak kelihatan bahwa itu jebakan.

Setelah semua persiapan selesai, Abu Jahal menyuruh budaknya untuk menemui Nabi Muhammad dan mengabarkan bahwa dirinya sakit. Untuk melengkapi sandiwaranya, Abu Jahal tidur di atas ranjang, berpura-pura sakit.

Sebagai orang yang gemar menyambung tali silaturahmi dan mempunyai kasih sayang yang besar, begitu dikabari bahwa Abu Jahal sakit, Nabi Muhammad segera pergi menuju rumah Abu Jahal. Nabi Muhammad berusaha untuk menjenguk Abu Jahal yang dikabarkan sakit. Ini menunjukkan betapa mulianya hati Nabi Muhammad. Meskipun beliau tahu bahwa Abu Jahal selalu mempermalukan dirinya di depan umum, bahkan sering hendak mencelakakan, tapi beliau masih saja bersikap baik terhadap Abu Jahal.

Ketika langkah Nabi Muhammad telah dekat dengan rumah Abu Jahal, Malaikat Jibril memberi tahu tentang keadaan Abu Jahal yang sebenarnya. Abu Jahal tidaklah sakit kecuali hanya berpura-pura, dengan tujuan untuk mencelakakan beliau setibanya di rumah orang yang berhati dengki itu. 

Mengetahui hal yang sebenarnya, Nabi Muhammad pun mengurungkan niatnya untuk menjenguk Abu Jahal. Beliau membalikkan badan, hendak pulang ke rumah. Demi melihat Nabi Muhammad tidak jadi menjenguknya, tanpa pikir panjang Abu Jahal melompat dari tempat pembaringan dan bergegas menyusul Nabi Muhammad. Ia lupa, bahwa di depan rumahnya telah dibuat lubang jebakan yang dipersiapkan untuk menjebak Nabi Muhammad. Abu Jahal terperosol ke dalam lubang jebakan yang dibuatnya. Betul-betul senjata makan tuan.

Abu Jahal merintih kesakitan, Abu Jahal berteriak meminta tolong. Orang-orang kafir yang mendengar teriakan Abu Jahal, segera datang menghampirinya. Mereka berusaha menolongnya. Tali pun diulurkan ke dalam lubang untuk membantu mengangkat Abu Jahal. Ternyata, tali yang mereka ulurkan tidak sampai ke tangan Abu Jahal. Tali pun disambung. Meskipun demikian, tali masih belum bisa digapai oleh Abu Jahal. Abu Jahal posisinya makin terperosok ke dalam. Yang demikian terus berulang, walau tali telah berkali-kali disambung.

Rasa takut kian mencekam di hati Abu Jahal. Ia takut tak dapat keluar dari lubang jebakan yang dibuat sendiri.

"Hai, kawan-kawan! Tolong susul Muhammad. Suruh dia datang ke sini untuk menolongku", teriak Abu Jahal dari dalam lubang.

Nabi Muhammadpun disusul dan dimintai pertolongan. Beliau bersedia kembali ke rumah Abu Jahal.

"Pamanku, apabila aku berhasil menyelamatkan paman dari dalam lubang ini, apakah paman bersedia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya?", tanya Nabi Muhammad kepada Abu Jahal ketika telah sampai di dekat lubang jebakan.

"Ya, aku bersedia!", balas Abu Jahal dari dalam lubang.

Nabi Muhammad mengulurkan tangan ke dalam lubang jebakan. Tanpa tali. Anehnya, meskipun tanpa menggunakan bantuan tali, tangan Nabi Muhammad dapat digapai oleh Abu Jahal. Abu Jahal betul-betul dapat keluar dari lubang jebakan hanya dengan uluran tangan. Itulah tanda kekuasaan Allah yang diberikan kepada Nabi Muhammad.

Apakah setelah keluar dari lubang jebakan, Abu Jahal lalu beriman? Ternyata kekafiran telah menutupi hatinya.

"Muhammad, hebat benar sihirmu".

Itulah kata-kata yang keluar dari mulut Abu Jahal setelah berhasil diselamatkan oleh Nabi Muhammad. Janjinya ia ingkari.

Dengan adanya peristiwa tersebut, Nabi Muhammad kemudian bersabda, "Barang siapa yang menggali lubang untuk mencelakakan saudaranya yang muslim, maka niscaya ia yang akan terperosok ke dalamnya".

 

 

Daftar Acuan

 

 

Fuad Kauma. 2000. 50 Mukjizat Rasulullah. Jakarta: Gema Insani.

Yanuar Arifi. 2014. Mereka Memilih Jalan Kesesatan. Jogjakarta: Diva Press.

https://id.wikipedia.org/wiki/Amr_bin_Hisyam

Tidak ada komentar :