Melihat judul di atas, orang mungkin bertanya,
“Apa hubungan menulis dengan entrepreneur?”. Ini bisa dimaklumi, sebab
entrepreneur biasa dihubungkan dengan bisnis, sedang pekerjaan menulis jarang
dianggap sebagai bisnis. Padahal, jika kita tahu dan mau menekuni secara
serius, menulis pun bisa menjadi lahan bisnis.
Jika kita melihat definisi entrepreneur
sebagaimana disebutkan oleh Zimmerer, seorang pakar bisnis Barat terkemuka,
yakni seseorang yang menciptakan sebuah usaha baru, dengan menghadapi resiko
dan ketidakpastian, dan bertujuan untuk mendapatkan laba dan mengembangkan
usahanya melalui peluang-peluang yang bisa mengantarkan pada keberhasilan,
tampaknya pekerjaan menulis memang tidak masuk dalam kategori bisnis. Namun
jika kita melihat beberapa buku yang terkait dengan bisnis, maka kita tahu
bahwa menulis pun termasuk salah satu peluang bisnis. Michael Chan dan Jeremy
Ong dalam bukunya yang berjudul 121
Peluang Bisnis Terpopuler misalnya, memasukkan pekerjaan menulis resensi
buku, musik, dan film, menulis buku, menulis artikel dan cerita fiksi untuk
media massa, menulis biografi, maupun menulis skenario untuk sinetron dan layar
lebar sebagai peluang bisnis. Tidak berbeda dengan Michael Chan dan Jeremy Ong,
Agung Budi Santoso dalam bukunya yang berjudul 40 Bisnis dan Investasi Menggiurkan, juga memasukkan pekerjaan
menulis buku, artikel, skenario untuk Production
House atau televisi, maupun cerita pendek sebagai peluang bisnis. Sementara
Abu Zuhrotul Aziza dalam bukunya yang berjudul Modal Jitu Jadi Kaya, Ichsanudin dalam bukunya yang berjudul Kaya Mendadak: Uang Datang, Rejeki Berlipat,
Hidup pun Bahagia, dan Nindya Fatikhnansa dalam bukunya yang berjudul Bisnis Menguntungkan dengan Modal Mulai
100.000-an memasukkan pekerjaan menulis sebagai sebuah pekerjaan yang bisa
menyebabkan seseorang menjadi kaya.
Dari keterangan tersebut, bisa kita ketahui bahwa
menulis ternyata dapat dijadikan peluang bisnis.
Lalu menulis apa sajakah yang bisa dijadikan
peluang bisnis? Jawabnya, menulis apa saja sejauh itu punya nilai jual! Mari
kita lihat contoh-contoh di bawah ini sekedar sebagai gambaran.
Pertama, menulis buku. Banyak contoh orang yang
berhasil menjadi kaya gara-gara menulis buku. Anda kenal J.K. Rowling? Ya, betul.
Dia adalah penulis buku Harry Potter and
The Sorcerer’s Stone. Dia berhasil menjadi miliarder baru di daratan
Inggris tidak lama setelah buku tersebut tersebar ke seluruh dunia. Hebat kan?
Ah, itu kan penulis luar negeri. Memang ada
penulis dari dalam negeri yang berhasil meraup banyak rezeki dari hasil
menulis?
Oh, ada! Ingin bukti? Oke, saya beri contoh Iwan
Gayo. Pada tahun 1982 dia mengeluarkan Buku
Pintar Yunior, sebuah buku gado-gado informasi dan pengetahuan umum. Saking
larisnya, buku itupun dipesan sebanyak 32.000 eksemplar oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
sehingga Iwan Gayo bisa naik haji hanya dari sebuah buku yang baru ditulisnya.
Masih ada contoh lain orang yang mempunyai
penghasilan besar dari hasil menulis lo? Kalau Anda pernah membaca novel Laskar Pelangi, novel ini termasuk novel
yang menduduki jajaran best seller di
Indonesia pada tahun 2006-2007. Novel
ini juga sudah difilmkan. Pengarangnya, Andrea Herata, adalah orang yang kebanjiran
rezeki dari karya tulis tersebut. Bahkan pria yang berasal dari Pulau Belitong,
Provinsi Bangka Belitung itu kini disebut-sebut termasuk miliarder Indonesia
yang meraih kekayaan dari menulis. Hmmmmm, apa tidak bikin ngiler, hayo?
Masih perlu contoh lain? Baiklah, saya beri contoh
Habiburrahman El Shirazy. Sarjana lulusan Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadits
Universitas Al-Azhar dan S2 dari The Institute for Islamic Studies Kairo ini
berhasil meraup banyak hal dari hasil menulis, termasuk kekayaan. Novel
pertamanya yang berjudul Ayat-ayat Cinta
berhasil menggebrak dunia pernovelan dan perfilman di Indonesia. Novel
berikutnya, yakni Di Atas Sajadah Cinta,
juga sudah dibuat sinetronnya dan telah ditayangkan salah satu stasiun televisi
swasta di Indonesia pada tahun 2004. Selain kedua novel tersebut, Habiburrahman
El Shirazy juga menulis beberapa novel lain yang di antaranya ada juga yang
sudah dibuat film dan sinetronnya. Bisa dibayangkan berapa banyak uang yang
berhasil masuk ke rekening tabungannya kan? Yang jelas, kalau saya sebut berapa
banyak uang yang berhasil masuk ke kantong sakunya, kantong sakunya tidak
bakalan muat, meskipun jumlah kantong sakunya ada lima. He…he…he…
Wah, kalau menulis buku seperti itu, berat
rasanya! Terlalu banyak memforsir fikiran. Ada contoh menulis buku yang ringan
tapi disukai banyak orang?
Ada! Kalau Anda suka Teka-teki Silang (TTS), maka
buatlah buku seperti itu. Dengan modal kamus untuk membantu mencari padanan
kata, buatlah buku TTS. Jangan salah,
kata Agung Budi Santoso, di Solo banyak orang yang bisa menghidupi keluarga
secara layak hanya dengan menjadi pembuat buku TTS. Buku-buku ini kelihatannya
sepele, tapi produk ini justru bisa diekspor ke negara-negara tujuan utama
Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Buku TTS sangat digemari oleh para TKI di luar
negeri untuk sekedar melepas lelah dan mengisi waktu luang. Ohoi, asyik kan?
Mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi bagi para pecinta TTS.
Yang kedua, menulis artikel. Saat ini, banyak koran
atau majalah yang menyediakan rubrik “Opini” untuk menampung tulisan atau
artikel dari masyarakat tentang isu-isu terkini. Kalau Anda mempunyai wawasan
luas dan punya bakat membuat tulisan populer, maka cobalah Anda tuangkan
gagasan yang ada di benak Anda dan kirim ke salah satu koran atau majalah. Jangan
dikira menulis artikel tidak bisa menghasilkan uang banyak. Asal tulisan Anda
bagus dan memenuhi kriteria yang diinginkan oleh tim redaksi suatu koran atau
majalah yang dikirimi artikel, maka tulisan Anda kemungkinan besar akan dimuat.
Semakin sering tulisan Anda di muat di koran atau majalah, maka nama Anda akan
semakin populer. Bila nama Anda makin populer, ada kemungkinan suatu ketika Anda diundang untuk menjadi pembicara di suatu forum. Kalau sudah begini,
rezeki Anda pun bertambah, karena menjadi pembicara di suatu forum juga akan
mendapatkan honor yang lumayan banyak.
Apabila Anda mau, artikel-artikel Anda yang
tersebar di media massa itu pun bisa dikumpulkan kembali dan dijadikan sebuah
buku. Ini boleh dan sah-sah saja, sebab hak cipta tulisan Anda ada di tangan Anda. Bila Anda beruntung, artinya ada penerbit yang mau menerbitkan kumpulan
tulisan Anda, maka rezekipun datang lagi, berupa royalty dari penerbit yang
menerbitkan buku Anda. Tertarik? Silakan coba!
Ketiga,
menulis apa saja sesuai bakat dan kemampuan Anda. Perlu Anda ketahui bahwa
untuk menulis di media massa, tak harus berupa artikel. Jika Anda bakatnya
menulis cerita fiksi, entah itu cerita pendek (cerpen) atau cerita bersambung
(cerbung), bakat Anda inipun bisa menjadi peluang untuk mengais rezeki dari
situ. Tentu saja Anda harus lihat koran atau majalah apa yang memiliki rubrik
seperti itu. Jangan sekali-kali Anda mengirim cerpen ke koran atau majalah yang
sama sekali tidak pernah menampilkan cerpen, karena kalau hal ini Anda lakukan, maka usaha Anda akan sia-sia
belaka. Selain menulis cerita fiksi, membuat TTS untuk koran atau majalah yang
mempunyai kolom TTS juga bisa mendatangkan rezeki yang cukup lumayan asal TTS Anda banyak yang berhasil dimuat. Tak kalah menarik, menulis skenario untuk
sinetron atau film, honornya juga menggiurkan. Menurut Agung Budi Santoso, satu
bahan tulisan skenario bisa dibanderol bervariasi mulai dari Rp 1.000.000
sampai Rp 25.000.000. Bahkan ada yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah
kalau dipilih sutradara untuk diangkat ke layar lebar. Wow…… cleguk, cleguk! Padahal
kalau kita lihat tayangan-tayangan di televisi, rasanya tidak ada stasiun
televisi yang tidak menayangkan sinetron atau film. Kalau sudah demikian, ini
jelas merupakan peluang besar bagi siapa saja yang memiliki bakat menulis skenario.
Andakah yang memiliki bakat seperti itu?
Meskipun contoh-contoh yang ditampilkan dalam tulisan ini tidak terlalu banyak, tapi beberapa contoh di atas kiranya sudah cukup bagi kita untuk
menunjukkan bahwa pekerjaan menulis memang bisa menjadi peluang untuk menjadi
entrepreneur.
Ada yang tertarik untuk memanfaatkan bakat menulis
sebagai peluang untuk menjadi entrepreneur? Mudah-mudahan ada!
Daftar
Acuan
Abu
Zuhrotul Aziza. 2010. Modal Jitu Jadi
Kaya. Sleman: Javalitera.
Ferry Muhammad.
2010. Siapapun Bisa Berwirausaha, Saatnya
Jadi Pengusaha. Bantul: Sabila Press.
Ichsanudin.
2007. Kaya Mendadak: Uang Datang, Rejeki
Berlipat, Hidup pun Bahagia. Jakarta: Al-Ihsan Media Utama.
Michael
Chan dan Jeremy Ong. 2009. 121 Peluang
Bisnis Terpopuler. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Nindya
Fatikhnansa. 2008. Bisnis Menguntungkan
dengan Modal Mulai 100.000-an. Jakarta Timur: Hi-Fest Publishing.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar