Senin, 11 Oktober 2021

JANGAN TIUP MAKANAN ATAU MINUMANMU


 

Ketika hujan mengguyur bumi, suhu udara di sekitar tempat tersebut akan menjadi dingin. Jika posisi kita saat itu sedang dalam perjalanan, biasanya akan berhenti dan mencari sesuatu yang dapat mengurangi rasa dingin yang merasuk ke dalam tubuh. Salah satu solusinya adalah mencari makanan atau minuman panas seperti bakso, mie ayam, kopi, teh, susu atau yang lainnya. 

Meskipun sedang tidak hujan, kita juga sering mengonsumsi makanan atau minuman panas baik di rumah sendiri, warung, atau rumah makan. Saat hendak makan atau minum itulah tak jarang orang meniupnya. Tujuannya adalah agar makanan atau minuman tersebut berkurang suhu panasnya sehingga bisa segera dimakan atau diminum.

Meniup makanan atau minuman panas memang efektif menurunkan suhu panas. Akan tetapi Rasulullah justru melarangnya. Jangankan meniup, bernapas di dalam gelas saja tidak diperbolehkan. Sebaliknya, Rasulullah justru menganjurkan kepada kita supaya menunggu makanan atau minuman tersebut menjadi dingin, baru kemudian memakan atau meminumnya.

 

Dari Abu Qatadah r.a., “Rasulullah SAW.  bersabda, Apabila kalian minum, janganlah bernapas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan’” (HR. Bukhari 153).

 

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang bernapas pada bejana minuman atau meniupnya (HR. Tirmidzi).

 

Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya ia (makanan yang telah hilang panasnya) lebih besar keberkahannya.

 

Syaikh al-Albani rahimahullah berkata, “Telah shahiih dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ia berkata, “Janganlah makanan dimakan hingga hilang kepulan asapnya”.

 

Imam as-Shafrawi menyebutkan bahwa Rasulullah SAW. tidak menyukai makanan panas dan pernah sekali beliau menyebutkan, "Makanlah makanan yang sudah dingin, karena itu adalah obat dan ingatlah makanan panas tidak mempunyai berkah di dalamnya".

 

Tidak sedikit orang-orang yang melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara makanan atau minuman panas yang ditiup dengan yang tidak ditiup. Setelah dilakukan penelitan, ternyata hasilnya membuktikan bahwa makanan atau minuman panas yang ditiup sebelum dimakan atau diminum sangat berbahaya bagi kesehatan dibandingkan dengan yang tidak ditiup.

Di bawah ini beberapa bahaya tersebut.

Jangan tiup minuman yang masih panas. 

(Sumber: https://www.gambar.pro/2009/12/63-gambar-animasi-kopi-terlihat-keren.html)

 

  

1.   Menyebarkan virus dan bakteri

Meniup makanan atau minuman memberikan peluang adanya transfer virus atau bakteri dari si peniup ke makanan atau minuman yang ditiup. Apabila si peniup mengidap penyakit flu, TBC atau hepatitis misalnya, maka kemungkinan penularan penyakit itu akan terjadi. Hal ini jika makanan atau minuman yang ditiup tadi kemudian dimakan atau diminum oleh orang lain.

Terdapat perbedaan yang signifikan antara makanan atau minuman yang ditiup dengan yang tidak ditiup, yaitu lebih banyak mikroorganisme[1]) pada makanan atau minuman yang ditiup dibandingkan dengan yang tidak ditiup.

 

2.  Merusak gigi

Sering mengonsumsi makanan atau minuman panas dapat mengakibatkan email gigi menjadi terkikis. Bila email terkikis, maka gigi menjadi sensitif terhadap suhu makanan atau minuman. Akibatnya gigi menjadi mudah rusak.

 

3.  Merusak kerongkongan

Mengonsumsi makanan atau minuman panas bisa melukai sel skuamosa yang terletak di kerongkongan sehingga dapat menimbulkan zat karsinogen dan dapat merusak kerongkongan.

 

4.  Menyebabkan penyakit jantung

Makanan atau minuman panas itu mengeluarkan uap air atau H2O. Sementara manusia bernapas menghembuskan karbondioksida atau CO2 dan menghirup oksigen atau O2. Jika kita meniup makanan atau minuman panas, maka uap air yang dikeluarkan oleh makanan atau minuman panas akan bertemu dengan karbondioksida, sehingga membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam. H2O + CO2 à H2CO3. Senyawa asam karbonat ini bila masuk ke tubuh kita akan mengganggu pH (tingkat keasaman) dalam darah sehingga dapat mengakibatkan penyakit jantung.

 

5. Gangguan lambung

Mengonsumsi makanan atau minuman panas juga tidak baik untuk lambung, sebab dapat membuat lambung iritasi dan perut terasa kembung.

 

6. Menimbulkan batu ginjal

Jika makanan yang mengandung kalsium oksida atau CaO kita tiup, maka kalsium oksida yang bertemu dengan karbondioksida atau CO2,  akan berubah menjadi batu kapur atau CaCO3. Endapan batu kapur yang terlalu banyak dapat menimbulkan batu ginjal. Kalsium oksida biasanya ditemukan pada makanan-makanan kaleng yang dapat memanaskan sendiri.  

 

7. Mudah merasa lelah

Mengonsumsi makanan atau minuman panas dapat memicu kerja organ tubuh lebih cepat sehingga tubuh akan mudah merasa lelah dan lemas.

 

Itulah bahaya meniup makanan atau minuman panas sebelum dimakan atau diminum. Untuk menghindari bahaya tersebut, sebaiknya kita mengikuti anjuran Rasulullah, yakni menunggu makanan atau minuman tersebut hingga tidak panas dan jangan sekali-kali meniupnya atau bernapas di depan makanan atau di dalam gelas minuman. Semoga kita termasuk orang yang bisa mengikuti sunnah Rasulullah.

 

 

Daftar Acuan

 

 

1.        Buku

 

Ade Ichwan Ali. 2013. Etika Makan & Minum. Tanpa Nama Tempat: Pustaka Ibnu ‘Umar.

 

Ahmad Rinto Raharjo. 2014. Rahasia Keajaiban Hidup Sehat & Berkah Rasulullah. Bantul – Yogyakarta: Araska.

 

2.       Internet

 

http://gizi.unida.gontor.ac.id/2019/08/31/mengapa-rasulullah-saw-melarang-kita-untuk-meniup-makanan/

 

https://food.detik.com/info-kuliner/d-5671598/mengapa-rasulullah-saw-larang-meniup-makanan-dan-minuman-panas-ini-alasannya/

 

https://gaya.tempo.co/read/1481877/ini-bahaya-mengonsumsi-makanan-dan-minuman-panas/full&view=ok

 

https://health.grid.id/read/352060899/meniup-makanan-panas-berbahaya-bagi-kesehatan-fakta-atau-mitos?page= all

https://kbbi.web.id/mikroorganisme

 

https://ners.umku.ac.id/larangan-meniup-makanan-dan-minuman-panas.php

 

https://sumsel.tribunnews.com/2015/03/21/ini-alasan-mengapa-islam-melarang-meniup-makanan-dan-minuman-panas

 

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647254/alasan-medis-kenapa-anda-tidak-boleh-meniup-makanan-panas



[1]) Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, mikroorganisme diartikan sebagai makhluk hidup  sederhana yang terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, berupa tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasit atau saprofit, misalnya bakteri, kapang, ameba.

 

Tidak ada komentar :