Belalang termasuk
serangga herbivora. Artinya, serangga pemakan tumbuhan yang dapat menimbulkan
kerusakan pada tanaman yang dimakannya, sehingga dapat menurunkan produktivitas
tanaman. Belalang sering kita jumpai di persawahan dan perkebunan. Itulah
sebabnya keberadaan belalang sangat mencemaskan petani karena dalam tempo
singkat tanaman yang awalnya terhampar hijau dan siap panen dapat ludes
seketika oleh belalang.
Meskipun memiliki
sayap, tapi belalang lebih suka melompat daripada terbang. Ia menggunakan kaki
belakangnya yang kuat sebagai tumpuan untuk melompat. Belalang dapat melompat sejauh 12 hingga 20
kali panjang tubuhnya. Pada umumnya, belalang berwarna hijau atau coklat. Saat
ini terdapat lebih dari 20.000 spesies belalang.
Belalang memiliki
enam kaki, dua sayap, dan dua antena di kepalanya. Antena ini berfungsi sebagai
indra yang dapat mendeteksi sentuhan, getaran, pergerakan udara, suhu, bau, dan
rasa. Sementara tubuh belalang terdiri atas tiga bagian, yakni kepala, dada,
dan perut.
Bagaimana cara
belalang berkembang biak? Dalam melakukan reproduksi, belalang akan melakukan
perkawinan. Belalang jantan yang bertubuh lebih kecil akan naik ke atas
punggung belalang betina yang bertubuh lebih besar. Selanjutnya, belalang
jantan akan memasukkan spermatophore (satu paket berisi sperma) menyalurkan
sperma ke dalam ovipositor belalang betina. Sperma memasuki sel telur melalui
saluran halus yang disebut micropyles.
Setelah dibuahi,
belalang betina akan menanamkan telur-telurnya di dalam tanah atau di bawah
daun-daun yang telah berguguran di atas tanah. Belalang betina akan bertelur
selama 3 hingga 4 hari. Belalang betina dapat betelur hingga ratusan butir
selama masa bertelur. Bentuk telur belalang berupa butiran-butiran kecil yang
keras.
Dalam kurun waktu
10 sampai 45 hari, tergantung
pada suhu tanah, telur-telur yang ditanam di dalam tanah atau
diletakkan di bawah daun-daun yang berguguran di atas tanah akan menetas
menjadi nimfa, yaitu belalang muda yang belum bersayap. Mereka keluar secara bersama-sama
dan jumlahnya bisa mencapai 40 hingga 80 juta ekor per kilometer persegi. Saat
mencari makan, nimfa akan berjalan atau meloncat di atas rumput atau daun.
Seiring berjalannya
waktu, nimfa akan mengalami proses pergantian kulit yang terjadi sebanyak 5
hingga 6 kali sebelum menjadi belalang dewasa yang telah memiliki saya dan
struktur tubuh yang lengkap.
Dalam Al-Qur’an,
belalang disebut sebanyak dua kali, yakni dalam Surat Al-A’raf ayat 133 dan
Al-Qamar ayat 7.
Dalam Al-Qur’an Surat
Al-A’raf ayat 133 belalang dikirimkan oleh Allah untuk melahap tanaman-tanaman
yang ada sebagai “pelajaran” bagi Fir’aun dan pengikutnya yang ingkar terhadap
ajakan Nabi Musa.
Maka kami kirimkan kepada mereka topan,
belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap
menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
Beberapa ahli tafsir
menceritakan kronologi “pelajaran” yang diberikan oleh Allah kepada Fir’aun dan
pengikutnya, demikian.
Al-Qur’an
Surat Al-A’raf ayat 130-132 menceritakan bagaimana Fir’aun dan pengikutnya diuji
dengan musim kemarau yang panjang dan
kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. Akan tetapi apa yang
terjadi? Mereka justru menuduh Nabi Musa yang menjadi penyebab kesialan mereka.
Sebaliknya, jika mereka mengalami
kemakmuran, mereka mengatakan bahwa semua itu adalah karena usaha mereka
sendiri. Dengan sombongnya mereka menyatakan diri tidak akan pernah
beriman kepada Nabi Musa. Oleh karena itu Allah datangkan berbagai azab kepada
mereka.
Azab yang mula-mula ditimpakan adalah
topan. Meskipun ada perbedaan pendapat, namun kebanyakan para ahli tafsir
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan topan adalah hujan lebat yang
merendam dan merusak seluruh tanaman. Kejadian ini menyadarkan Fir’aun
atas kesalahannya. Fir’aun meminta kepada Musa untuk memohonkan kepada Allah
agar bencana tersebut berakhir. Fir’aun berjanji akan membebaskan Bani Israil. Namun
apa yang terjadi setelah bencana itu berakhir? Fir’aun tak menepati janji dan
tetap ingkar terhadap ajakan Nabi Musa.
Allah kemudian menimpakan azab
berikutnya, yakni dengan mengirim belalang untuk memakan seluruh tanaman
mereka. Masyarakat kelaparan karena tidak ada yang dimakan disebabkan seluruh
tanaman rusak oleh pasukan belalang. Seperti yang pernah dilakukan, mereka
kembali menemui Musa dan meminta agar Allah mau menghentikan musibah ini dan
berjanji akan beriman kepada Nabi Musa serta akan membiarkan Bani Israil
mengikuti Musa. Namun lagi-lagi Fir’aun ingkar janji setelah apa yang
dimintanya terkabul.
Setelah diazab dengan belalang, Allah
mengazab kembali Fir’aun yang tetap berjalan di atas kemungkaran. Kali ini
Allah mengirim pasukan berupa kutu. Tak kenal malu, Fir’aun dan pengikutnya
meminta bantuan kembali kepada Musa agar memohonkan kepada Allah untuk menghentikan
bencana tersebut. Meskipun mereka berjanji akan beriman jika Musa berhasil
membantu mereka, namun kenyataannya mereka tetap ingkar.
Allah tak segan menimpakan azab kembali
kepada Fir’aun dan pengikutnya. Kali ini, Allah kirimkan katak dalam jumlah
banyak sehingga Mesir tiba-tiba penuh sesak dengan katak yang melompat ke sana
kemari sehingga membuat masyarakat menjadi jijik dan tertekan. Tanpa jemu, Nabi
Musa membantu kembali mereka untuk memohonkan kepada Allah agar azab ini segera
berakhir ketika mereka mengemis bantuan lagi. Namun karakter mereka masih tetap
sama, yakni ingkar terhadap apa yang pernah disampaikan kepada Nabi Musa
seperti sebelumnya.
Setelah itu, Allah mengazab kembali
mereka. Allah mengubah air Sungai Nil
menjadi darah dengan bau anyir yang menyengat. Ini hanya dirasakan oleh Fir’aun
dan pengikutnya, tapi tidak dirasakan oleh Musa dan pengikutnya. Ketika Musa
dan pengikutnya meminum air itu, mereka merasakan bahwa aitu itu bukanlah
darah, melainkan air biasa. Sebaliknya, jika rakyat Mesir pengingkar kenabian
Musa ingin meminumnya, tiba-tiba air berubah menjadi darah. Seperti kelakukan
mereka sebelumnya, mereka mendatangi Nabi
Musa dan meminta bantuan kepada beliau agar dapat menghilangkan darah ini.
Namun azab itu hilang, mereka kembali pada keingkaran.
Itulah azab yang Allah timpakan secara bertubi-tubi kepada
mereka yang ingkar terhadap ajakan Nabi Musa.
Selain disebut dalam
Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133, belalang juga disebut dalam Al-Qur’an Surat
Al-Qamar ayat 7, demikian.
Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari
kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.
Dalam ayat
tersebut, kehidupan
belalang dijadikan sebagai gambaran kondisi manusia pada hari kebangkitan.
Seperti telah diuraikan di atas, ketika bertelur, belalang menanam telurnya di
dalam tanah atau meletakkan di bawah daun-daun yang berguguran.
Setelah telur-telur tersebut menetas menjadi nimfa, yaitu belalang muda yang
belum bersayap, nimfa ini kemudian keluar secara bersama-sama dalam jumlah banyak yang
mencapai 40 hingga 80 juta ekor per kilometer persegi. Inilah
yang dijadikan gambaran kondisi manusia pada hari kebangkitan. Mereka
dibangkitkan dari dalam kubur
setelah sekian lama berada di bawah tanah dalam bentuk tulang-belulang. Mereka
dibangkitkan secara bersama-sama dan dimunculkan ke permukaan tanah, bagai nimfa yang muncul dari dalam tanah.
Itulah belalang yang namanya disebut sebanyak dua kali dalam
Al-Qur’an.
DAFTAR ACUAN
1. Buku
Majdiy Muhammad
asy-Syahawiy. 2003. Kisah-Kisah Binatang dari Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta:
Mitra Pustaka. Hlm 105
M.B. Rahimsyah. Tanpa Angka Tahun. Kisah Tauladan 25
Nabi & Rasul. Surabaya: Amelia.
Hlm 66
Ust. Hanafi. Tanpa Angka Tahun. Kisah 25 Nabi dan
Rasul. Jakarta: Bintang Indonesia. Hlm 82
2. Internet
https://ilmupengetahuanalamonline.blogspot.com/2016/09/cara-belalang-berkembang-biak.html
https://minanews.net/tentara-allah-itu-bernama-belalamg-bukti-kesempurnaan-ciptaan-nya/
https://muslimahdaily.com/story/nabi-rasul/item/4364-kisah-kaum-nabi-musa-yang-ditimpa-adzab-kutu,-katak,-belalang-dan-darah.html
https://tafaqquh.net/2020/03/30/wabah-pada-masa-firaun/
https://www.dosenpendidikan.co.id/metamorfosis-belalang/
https://www.republika.co.id/berita/pemj0x313/ketika-firaun-dan-pengikutnya-terkena-azab
Tidak ada komentar :
Posting Komentar