BAWANG MERAH
Bawang merupakan istilah umum bagi sekelompok tumbuhan yang
termasuk dalam genus allium. Menurut
Redaksi Akses dalam buku Sehat dan Sembuh
dengan Terapi Bawang, ada lebih dari 600 jenis bawang yang tersebar di
seluruh dunia.
Berdasarkan catatan sejarah, pada 3200 - 2700 SM Bangsa
Mesir sering melukiskan bawang merah pada tugu-tugu mereka. Pada abad ke-8
bawang merah mulai menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, dan Spanyol.
Selanjutnya bawang merah menyebar luas hingga ke Daratan Amerika, Asia Timur,
dan Asia Tenggara. Pada abad ke-19 bawang merah sudah menjadi tanaman komersial
di berbagai negara, di antaranya Jepang, Amerika Serikat, Rumania, Italia,
Meksiko, dan Indonesia.
Pada dasarnya tanaman bawang mempunyai bentuk umbi yang
kecil, berlapis-lapis, dan baunya cukup menyengat. Dilihat dari ragam jenisnya,
keluaga besar bawang adalah:
a. bawang
merah, yakni bawang berwarna merah yang biasa dipakai sebagai bumbu masakan dan
juga sebagai bahan pengobatan;
b. bawang
putih, yakni bawang berwarna putih yang merupakan salah satu bumbu pelengkap
masakan;
c. bawang
bombay, yakni bawang berukuran besar yang awalnya dibawa oleh para pedagang dari Bombay, India, ke Indonesia;
d. bawang daun, yakni tanaman sayuran yang dipakai sebagai penyedap rasa. Ada 3 (tiga) jenis bawang daun yang banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu:
--> bawang prei atau leek. Tanaman ini tidak berumbi dan mempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawang merah dan bawang putih, pelepahnya panjang dan liat (tidak kaku tapi juga tidak mudah patah atau putus), serta bagian dalam daun berbentuk pipih;
--> bawang kucai. Tanaman ini mempunyai daun kecil, panjang, rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbi kecil; dan
--> bawang bakung atau bawang semprong. Tanaman ini berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa, kadang-kadang berumbi.
e.
lokio
atau bawang batak, yakni jenis tumbuhan yang juga dipakai sebagai bahan makanan
dan banyak digunakan di dapur Melayu untuk seafood
atau asinan Bogor dalam keadaan mentah.
Selain umbi dan daunnya, bunga bawang juga biasa dijadikan
bahan makanan. Bunga bawang merah yang
masih kuncup memiliki rasa yang enak jika ditumis meskipun dengan bumbu yang
sederhana.
Bawang merah termasuk salah satu hasil tanaman yang disebut
dalam Al-Qur’an bersama sayur-mayur, bawang putih, mentimun, dan kacang adas.
Bawang merah disebut satu kali dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Al-Baqarah ayat 61.
Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan)
dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami,
agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur,
mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang
merah”. Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk
sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan
memperoleh apa yang kamu minta”. Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan
kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu
(terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi
tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui
batas (Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah ayat 61).
Dalam buku Al-Qur'an dan Terjemahannya: Al-Jumanatul 'Ali, Seuntai Mutiara
Yang Mahaluhur disebutkan bahwa Surat Al-Baqarah ayat 49-60
membicarakan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada Bani
Israil. Sebagai misal, Allah telah menyelamatkan mereka dari Fir’aun dan
pengikutnya yang suka menyiksa mereka dan menyembelih anak laki-laki, sedang
anak perempuannya dibiarkan hidup; Allah menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun
dan bala-tentaranya dengan cara membelah laut agar mereka selamat dan kemudian
menenggelamkan Fir’aun dan bala-tentaranya di laut tersebut; memberikan Taurat
kepada Nabi Musa; menghidupkan kembali mereka setelah disambar
halilintar karena kelancangannya ingin melihat Allah agar mereka bersyukur; menaungi
mereka dengan awan agar tidak merasakan panasnya terik matahari walaupun berada
di tengah padang pasir yang tandus; menurunkan manna dan salwa[1])
sebagai makanan mereka; dan memberikan 12 (dua belas) mata
air untuk minum mereka.
Sayangnya, mereka tidak pernah bersyukur. Meskipun telah ada Taurat yang
mengajak kepada ketauhidan, mereka malah pilih menyembah anak sapi. Walau
demikian, Allah masih mau menerima taubatnya setelah mereka bertaubat atas
kesalahannya menyembah anak sapi. Tak hanya berhenti di situ saja keingkaran
mereka atas nikmat Allah yang telah mereka rasakan.
Meskipun mereka telah diberi manna
dan salwa, tapi mereka mengatakan
bosan terhadap makanan yang itu-itu saja. Mereka justru meminta kepada Nabi
Musa agar memintakan makanan lagi kepada Allah seperti sayur-mayur, mentimun,
bawang putih, kacang adas dan bawang merah seperti disebut dalam Surat Al-Baqarah ayat 61. Tidak mengherankan
jika Allah kemudian murka atas kelancangan mereka.
Kisah di atas menunjukkan bahwa
bawang merah termasuk salah satu jenis hasil tanaman yang diminta oleh Bani
Israil. Sebagaimana kita ketahui, umbi
dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu, baik untuk masakan
rumah tangga, restoran, maupun industri makanan. Di samping itu, bawang merah
juga memiliki berbagai zat yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.
Di bawah ini adalah
berbagai manfaat dari bawang merah.
1. Bawang merah dapat mencegah penyakit tuberculosis (TBC) dikarenakan zat yang
terkandung dalam bawang merah mampu membunuh mikroba diphtheria, amoeba
disentri, dan TBC.
2. Bawang merah dapat menurunkan berat badan,
menurunkan suhu tubuh, menenangkan urat
saraf, mengobati penyakit alergi dingin, batuk dan influenza, serta memiliki
pengaruh yang besar dalam membunuh mikroba (virus) malaria.
3. Bawang merah dan gula merah terbukti manjur
mengatasi luka dan pendarahan. Caranya, ambil bawang merah dan gula merah
secukupnya, kemudian kunyah secara bersamaan sampai keduanya bercampur dan
halus, lalu oleskan bahan tadi pada luka yang telah dibersihkan terlebih
dahulu. Luka dan pendarahan akan cepat mengering tanpa membutuhkan waktu lama,
tidak perih, dan tidak meninggalkan bekas setelah sembuh.
4. Menurut pengobatan India (dalam kitab Ayurveda), bawang merah dianggap efektif
dalam menyembuhkan kolera, karena bawang merah memiliki antibakteri serta sifat
antibiotik dan antiseptik. Untuk penyembuhan kolera tadi, resepnya adalah
dengan mengonsumsi ½ siung bawang merah yang dicampur dengan 7 atau 8 butir
lada hitam sebanyak 3 kali sehari selama seminggu.
5. Bawang merah sangat bermanfaat menurunkan
kolesterol LDL, yakni kolesterol jahat yang keberadaannya bisa menjadi penyebab
timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh. Caranya dengan meminum jus bawang
merah setiap hari.
6. Bawang merah sangat bermanfaat untuk mencegah
serangan jantung dan stroke. Potong dan iris bawang merah sebanyak 100-200 gram
yang telah dicuci, kemudian jadikan sebagai acar.
7. Kandungan flavonglikosida dalam bawang merah
berfungsi mengobati radang, kandungan saponin membantu mengencerkan dahak,
sedang kandungan minyak atsiri berfungsi untuk melancarkan peredaran darah.
8. Penelitian kedokteran membuktikan bahwa bawang
merah berguna untuk mengobati penyakit gula (diabetes), tekanan darah tinggi,
dan mengatur proses pencernaan makanan, dan dapat melancarkan saluran urine. Di
Eropa, Asia, dan Timur Tengah, bawang merah dijadikan makanan pilihan favorit
untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico, Kuba, dan Santo Domingo, bawang
merah juga digunakan secara luas sebagai obat tradisional untuk diabetes.
9. Bawang merah dapat membantu menghancurkan batu
ginjal dan dapat memperlancar air susu ibu.
10. Meminum
satu cangkir perasan bawang merah yang dicampur madu setiap pagi dan sore
secara terus-menerus selama satu bulan bermanfaat dan sangat mujarab
menyembuhkan penyakit asma. Orang Mesir
Kuno biasa menggunakan bawang merah untuk mengobati penyakit asma dan
menenangkan penderita penyakit ayan.
11. Irisan-irisan bawang merah dapat digunakan untuk
mengobati penyakit mata ikan pada kaki dengan cara menempelkan irisan-irasan
tersebut di sekitar mata ikan dari sore hingga pagi.
12. Bawang merah yang dimasak dengan minyak zaitun
dapat digunakan untuk mengobati pecah-pecah pada puting susu, bisul, dan
ambeien (wasir).
13. Meminum rebusan bawang merah yang telah
diiris-iris dan dicampur madu dapat membasmi cacing-cacing pada anak kecil.
14. Meminum campuran perasan bawang merah dan tomat
yang ditambah sedikit garam dapat menambah stamina tubuh.
15. Menurut
hasil penelitian, jus bawang merah mampu merangsang pertumbuhan rambut.
Caranya, oleskan jus bawang merah ke kulit kepala dua kali seminggu selama dua
bulan.
16. Bawang
merah, selain dapat merangsang pertumbuhan bakteri sehat di dalam tubuh, juga
mampu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya pada usus besar, sehingga dapat
mengurangi risiko kanker.
17. Bawang
merah juga merupakan obat mujarab untuk menghilangkan radang paru-paru.
Letakkan bawang merah hangat sebagai tapal, baik di atas dada maupun punggung,
lalu balut dengan kain. Lakukan setiap sebelum tidur, setiap hari.
18. Kandungan
asam amino methionine dan cystine membantu membersihkan
racun-racun yang ada di dalam tubuh, sementara vitamin C yang ada di dalam
bawang merah juga berperan penting dalam membuang racun berbahaya bagi tubuh.
19. Oleh
sebagian kalangan, meminum bawang merah yang telah diblender diyakini bisa
meningkatkan dorongan dalam kehidupan seksual.
20. Bagi yang mengalami kesusahan buang air kecil,
bawang merah dapat dijadikan solusinya. Potong bawang merah bulat-bulat,
panaskan, kemudian tempelkan di perut sebelah kanan maupun kiri, atau di bawah
pusar, dibarengi dengan minum perasan bawang merah, limau, dan madu yang
dicampur air hangat.
21. Bawang
merah memiliki konsentrasi fosfor dan belerang yang tinggi. Jika bawang merah
dikonsumsi baik dalam keadaan mentah ataupun dimasak terlebih dahulu, dapat
mengurang depresi, kelelahan, dan susah tidur (insomnia).
22. Bawang
merah bermanfaat untuk mencegah penyumbatan sel-sel pembuluh darah. Senyawa
sulfur yang terdapat dalam bawang merah berfungsi mencegah gumpalan sekaligus
membantu mencegah terjadinya penyumbatan sel-sel pembuluh darah. Konsumsilah
bawang merah goreng setiap hari atau tambahkan pada masakan lain.
23. Bawang
merah bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mampu memberikan efek
positif terhadap perempuan pada masa menopause yang berisiko mengalami
osteoporosis.
Ingat, hendaknya
hati-hati dalam menggunakan bawang merah yang sudah diiris dan disimpan, karena
di samping akan layu, juga menjadi beracun, Untuk itu, jika bawang merah sudah
diiris, seyogyanya langsung digunakan.
Daftar
Acuan
1.
Buku
Abdul Basith Muhammad Sayyid. 2008. Rahasia Kesehatan Nabi. Cetakan Keempat. Solo: Tiga Serangkai.
Abdul Basith Muhammad as-Sayyid. 2010. Inilah Makanan Rasulullah SAW. Cetakan ke-2. Jakarta: Nakhlah.
Abdul Fida’
Muhammad Izat Arif. 2010. Mukjizat Kesembuhan.
Surakarta: Thibbia.
Adi D. Tilong.
2013. Aneh tapi Nyata: Ragam Obat Tak
Lazim di Sekitar Kita, Ampuh Basmi Ragam Penyakit. Jogjakarta:
Flashbooks.
Intan Nisa. 2018. Mencegah
& Mengobati 10 Jenis Penyakit dengan Ramuan Herbal. Tanpa Nama Tempat:
Lingkar Media.
Neti Suriana dan Irni Shobariani. 2013. Ensiklopedia Tanaman Obat. Malang: Rumah Ide.
Ramdhani
Santosa. 2014. Ramuan Ajaib Berkhasiat
Dahsyat Tumpas Asam Urat, Diabetes & Hipertensi. Bantul – Yogyakarta:
Pinang Merah.
Redaksi Akses. 2013. Sehat dan Sembuh dengan Terapi Bawang. Tanpa
Nama Tempat: Akses Sukses.
Setyo Kurniawan. 2013. Daun
Kemangi, Bawang Merah, Bawang Putih, & Bengkuang, Terapi Herbal Kesehatan
& Kecantikan. Jogjakarta: Diva Press.
Syaikh Haitsam Al-Hilal. 2009. Makanan & Minuman dalam Islam. Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar.
2.
Internet
https://8villages.com/full/petani/article/id/5d71dc733b7c9f1b2c579169
[1]) Sa’id Hawa
dalam bukunya berjudul Tafsir Al-Asas: Surat Al-Fatihah, Surat Al-Baqarah 1-207
menyebutkan bahwa Ibnu Katsir yang menyimpulkan berbagai ungkapan dan
penjelasan mufasir mengatakan bahwa manna adalah minuman. Secara lahiriah yang
dimaksud adalah semua yang diberikan oleh Allah kepada mereka, berupa makanan,
minuman, dan lainnya yang tidak memerlukan susah-payah untuk mendapatkannya.
Sementara salwa, hampir semua mufasir menafsirkannya dengan burung (sejenis
puyuh), meskipun ada yang menafsirkan lain.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar