Selasa, 25 Mei 2021

BELALANG


 

Belalang termasuk serangga herbivora. Artinya, serangga pemakan tumbuhan yang dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman yang dimakannya, sehingga dapat menurunkan produktivitas tanaman. Belalang sering kita jumpai di persawahan dan perkebunan. Itulah sebabnya keberadaan belalang sangat mencemaskan petani karena dalam tempo singkat tanaman yang awalnya terhampar hijau dan siap panen dapat ludes seketika oleh belalang.

Meskipun memiliki sayap, tapi belalang lebih suka melompat daripada terbang. Ia menggunakan kaki belakangnya yang kuat sebagai tumpuan untuk melompat.  Belalang dapat melompat sejauh 12 hingga 20 kali panjang tubuhnya. Pada umumnya, belalang berwarna hijau atau coklat. Saat ini terdapat lebih dari 20.000 spesies belalang.

Belalang memiliki enam kaki, dua sayap, dan dua antena di kepalanya. Antena ini berfungsi sebagai indra yang dapat mendeteksi sentuhan, getaran, pergerakan udara, suhu, bau, dan rasa. Sementara tubuh belalang terdiri atas tiga bagian, yakni kepala, dada, dan perut.

Bagaimana cara belalang berkembang biak? Dalam melakukan reproduksi, belalang akan melakukan perkawinan. Belalang jantan yang bertubuh lebih kecil akan naik ke atas punggung belalang betina yang bertubuh lebih besar. Selanjutnya, belalang jantan akan memasukkan spermatophore (satu paket berisi sperma) menyalurkan sperma ke dalam ovipositor belalang betina. Sperma memasuki sel telur melalui saluran halus yang disebut micropyles.

Setelah dibuahi, belalang betina akan menanamkan telur-telurnya di dalam tanah atau di bawah daun-daun yang telah berguguran di atas tanah. Belalang betina akan bertelur selama 3 hingga 4 hari. Belalang betina dapat betelur hingga ratusan butir selama masa bertelur. Bentuk telur belalang berupa butiran-butiran kecil yang keras.

Dalam kurun waktu 10 sampai 45 hari, tergantung pada suhu tanah, telur-telur yang ditanam di dalam tanah atau diletakkan di bawah daun-daun yang berguguran di atas tanah akan menetas menjadi nimfa, yaitu belalang muda yang belum bersayap. Mereka keluar secara bersama-sama dan jumlahnya bisa mencapai 40 hingga 80 juta ekor per kilometer persegi. Saat mencari makan, nimfa akan berjalan atau meloncat di atas rumput atau daun.

Seiring berjalannya waktu, nimfa akan mengalami proses pergantian kulit yang terjadi sebanyak 5 hingga 6 kali sebelum menjadi belalang dewasa yang telah memiliki saya dan struktur tubuh yang lengkap.

Dalam Al-Qur’an, belalang disebut sebanyak dua kali, yakni dalam Surat Al-A’raf ayat 133 dan Al-Qamar ayat 7.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133 belalang dikirimkan oleh Allah untuk melahap tanaman-tanaman yang ada sebagai “pelajaran” bagi Fir’aun dan pengikutnya yang ingkar terhadap ajakan Nabi Musa.

 

Maka kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

 

Beberapa ahli tafsir menceritakan kronologi “pelajaran” yang diberikan oleh Allah kepada Fir’aun dan pengikutnya, demikian.

Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 130-132 menceritakan bagaimana Fir’aun dan pengikutnya diuji dengan musim kemarau yang panjang dan kekurangan buah-buahan, supaya mereka mengambil pelajaran. Akan tetapi apa yang terjadi? Mereka justru menuduh Nabi Musa yang menjadi penyebab kesialan mereka. Sebaliknya, jika mereka mengalami kemakmuran, mereka mengatakan bahwa semua itu adalah karena usaha mereka sendiri. Dengan sombongnya mereka menyatakan diri tidak akan pernah beriman kepada Nabi Musa. Oleh karena itu Allah datangkan berbagai azab kepada mereka.

Azab yang mula-mula ditimpakan adalah topan. Meskipun ada perbedaan pendapat, namun kebanyakan para ahli tafsir menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan topan adalah hujan lebat yang merendam dan merusak seluruh tanaman. Kejadian ini menyadarkan Fir’aun atas kesalahannya. Fir’aun meminta kepada Musa untuk memohonkan kepada Allah agar bencana tersebut berakhir. Fir’aun berjanji akan membebaskan Bani Israil. Namun apa yang terjadi setelah bencana itu berakhir? Fir’aun tak menepati janji dan tetap ingkar terhadap ajakan Nabi Musa.

Allah kemudian menimpakan azab berikutnya, yakni dengan mengirim belalang untuk memakan seluruh tanaman mereka. Masyarakat kelaparan karena tidak ada yang dimakan disebabkan seluruh tanaman rusak oleh pasukan belalang. Seperti yang pernah dilakukan, mereka kembali menemui Musa dan meminta agar Allah mau menghentikan musibah ini dan berjanji akan beriman kepada Nabi Musa serta akan membiarkan Bani Israil mengikuti Musa. Namun lagi-lagi Fir’aun ingkar janji setelah apa yang dimintanya terkabul.

Setelah diazab dengan belalang, Allah mengazab kembali Fir’aun yang tetap berjalan di atas kemungkaran. Kali ini Allah mengirim pasukan berupa kutu. Tak kenal malu, Fir’aun dan pengikutnya meminta bantuan kembali kepada Musa agar memohonkan kepada Allah untuk menghentikan bencana tersebut. Meskipun mereka berjanji akan beriman jika Musa berhasil membantu mereka, namun kenyataannya mereka tetap ingkar.

Allah tak segan menimpakan azab kembali kepada Fir’aun dan pengikutnya. Kali ini, Allah kirimkan katak dalam jumlah banyak sehingga Mesir tiba-tiba penuh sesak dengan katak yang melompat ke sana kemari sehingga membuat masyarakat menjadi jijik dan tertekan. Tanpa jemu, Nabi Musa membantu kembali mereka untuk memohonkan kepada Allah agar azab ini segera berakhir ketika mereka mengemis bantuan lagi. Namun karakter mereka masih tetap sama, yakni ingkar terhadap apa yang pernah disampaikan kepada Nabi Musa seperti sebelumnya.

Setelah itu, Allah mengazab kembali mereka. Allah mengubah air Sungai Nil menjadi darah dengan bau anyir yang menyengat. Ini hanya dirasakan oleh Fir’aun dan pengikutnya, tapi tidak dirasakan oleh Musa dan pengikutnya. Ketika Musa dan pengikutnya meminum air itu, mereka merasakan bahwa aitu itu bukanlah darah, melainkan air biasa. Sebaliknya, jika rakyat Mesir pengingkar kenabian Musa ingin meminumnya, tiba-tiba air berubah menjadi darah. Seperti kelakukan mereka sebelumnya, mereka mendatangi Nabi Musa dan meminta bantuan kepada beliau agar dapat menghilangkan darah ini. Namun azab itu hilang, mereka kembali pada keingkaran.  

Itulah azab yang Allah timpakan secara bertubi-tubi kepada mereka yang ingkar terhadap ajakan Nabi Musa.

 Selain disebut dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 133, belalang juga disebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Qamar ayat 7, demikian.

 

Pandangan mereka tertunduk, ketika mereka keluar dari kuburan, seakan-akan mereka belalang yang beterbangan.

 

Dalam ayat tersebut, kehidupan belalang dijadikan sebagai gambaran kondisi manusia pada hari kebangkitan. Seperti telah diuraikan di atas, ketika bertelur, belalang menanam telurnya di dalam tanah atau meletakkan di bawah daun-daun yang berguguran. Setelah telur-telur tersebut menetas menjadi nimfa, yaitu belalang muda yang belum bersayap, nimfa ini kemudian keluar secara bersama-sama dalam jumlah banyak yang mencapai 40 hingga 80 juta ekor per kilometer persegi. Inilah yang dijadikan gambaran kondisi manusia pada hari kebangkitan. Mereka dibangkitkan dari dalam kubur setelah sekian lama berada di bawah tanah dalam bentuk tulang-belulang. Mereka dibangkitkan secara bersama-sama dan dimunculkan ke permukaan tanah, bagai nimfa yang muncul dari dalam tanah.

Itulah belalang yang namanya disebut sebanyak dua kali dalam Al-Qur’an.

 

 

 

DAFTAR ACUAN

 

 

 

1.    Buku

 

Majdiy Muhammad asy-Syahawiy. 2003. Kisah-Kisah Binatang dari Al-Qur’an dan Al-Hadis. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Hlm 105

 

M.B. Rahimsyah. Tanpa Angka Tahun. Kisah Tauladan 25 Nabi & Rasul. Surabaya: Amelia. Hlm 66

 

Ust. Hanafi. Tanpa Angka Tahun. Kisah 25 Nabi dan Rasul. Jakarta: Bintang Indonesia. Hlm 82

 

 

2.    Internet

 

https://ilmupengetahuanalamonline.blogspot.com/2016/09/cara-belalang-berkembang-biak.html

 

https://minanews.net/tentara-allah-itu-bernama-belalamg-bukti-kesempurnaan-ciptaan-nya/

 

https://muslimahdaily.com/story/nabi-rasul/item/4364-kisah-kaum-nabi-musa-yang-ditimpa-adzab-kutu,-katak,-belalang-dan-darah.html

 

https://tafaqquh.net/2020/03/30/wabah-pada-masa-firaun/

https://techno.okezone.com/read/2017/10/03/56/1788129/kehidupan-belalang-dalam-alquran-dan-sains-dari-mukjizat-nabi-musa-hingga-gambaran-hari-kebangkitan#:~:text=JAKARTA%20%2D%20Belalang%20merupakan%20hewan%20yang,%2Dqamar%2F54%20ayat%207.

 

https://www.dosenpendidikan.co.id/metamorfosis-belalang/

 

https://www.republika.co.id/berita/pemj0x313/ketika-firaun-dan-pengikutnya-terkena-azab