Sabtu, 29 Agustus 2020

 

BAWANG MERAH

 


Bawang merupakan istilah umum bagi sekelompok tumbuhan yang termasuk dalam genus allium. Menurut Redaksi Akses dalam buku Sehat dan Sembuh dengan Terapi Bawang, ada lebih dari 600 jenis bawang yang tersebar di seluruh dunia.

Berdasarkan catatan sejarah, pada 3200 - 2700 SM Bangsa Mesir sering melukiskan bawang merah pada tugu-tugu mereka. Pada abad ke-8 bawang merah mulai menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur, dan Spanyol. Selanjutnya bawang merah menyebar luas hingga ke Daratan Amerika, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Pada abad ke-19 bawang merah sudah menjadi tanaman komersial di berbagai negara, di antaranya Jepang, Amerika Serikat, Rumania, Italia, Meksiko, dan Indonesia.

Pada dasarnya tanaman bawang mempunyai bentuk umbi yang kecil, berlapis-lapis, dan baunya cukup menyengat. Dilihat dari ragam jenisnya, keluaga besar bawang adalah:

a.       bawang merah, yakni bawang berwarna merah yang biasa dipakai sebagai bumbu masakan dan juga sebagai bahan pengobatan;

b.       bawang putih, yakni bawang berwarna putih yang merupakan salah satu bumbu pelengkap masakan;

c.       bawang bombay, yakni bawang berukuran besar yang awalnya dibawa oleh para  pedagang dari Bombay, India, ke Indonesia;

d.       bawang daun, yakni tanaman sayuran yang dipakai sebagai penyedap rasa. Ada 3 (tiga) jenis bawang daun yang banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu:

       --> bawang prei atau leek. Tanaman ini tidak berumbi dan mempunyai daun yang lebih            lebar dibandingkan dengan bawang merah dan bawang putih, pelepahnya panjang              dan liat (tidak kaku tapi juga tidak mudah patah atau putus), serta bagian dalam daun        berbentuk pipih;

       --> bawang kucai. Tanaman ini mempunyai daun kecil, panjang, rongga di dalam daun              kecil dan berwarna hijau, serta berumbi kecil; dan

       --> bawang bakung atau bawang semprong. Tanaman ini berdaun bulat panjang dengan          rongga dalam daun seperti pipa, kadang-kadang berumbi.

e.        lokio atau bawang batak, yakni jenis tumbuhan yang juga dipakai sebagai bahan makanan dan banyak digunakan di dapur Melayu untuk seafood atau asinan Bogor dalam keadaan mentah.

Selain umbi dan daunnya, bunga bawang juga biasa dijadikan bahan makanan.  Bunga bawang merah yang masih kuncup memiliki rasa yang enak jika ditumis meskipun dengan bumbu yang sederhana.

Bawang merah termasuk salah satu hasil tanaman yang disebut dalam Al-Qur’an bersama sayur-mayur, bawang putih, mentimun, dan kacang adas. Bawang merah disebut satu kali dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Al-Baqarah ayat 61.

 

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah”. Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta”. Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas (Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 61).

 

 Dalam buku Al-Qur'an dan Terjemahannya: Al-Jumanatul 'Ali, Seuntai Mutiara Yang Mahaluhur disebutkan bahwa Surat Al-Baqarah ayat 49-60 membicarakan tentang nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada Bani Israil. Sebagai misal, Allah telah menyelamatkan mereka dari Fir’aun dan pengikutnya yang suka menyiksa mereka dan menyembelih anak laki-laki, sedang anak perempuannya dibiarkan hidup; Allah menyelamatkan mereka dari kejaran Fir’aun dan bala-tentaranya dengan cara membelah laut agar mereka selamat dan kemudian menenggelamkan Fir’aun dan bala-tentaranya di laut tersebut; memberikan Taurat kepada Nabi Musa; menghidupkan kembali mereka setelah disambar halilintar karena kelancangannya ingin melihat Allah agar mereka bersyukur; menaungi mereka dengan awan agar tidak merasakan panasnya terik matahari walaupun berada di tengah padang pasir yang tandus; menurunkan manna dan salwa[1]) sebagai makanan mereka; dan memberikan 12 (dua belas) mata air untuk minum mereka. Sayangnya, mereka tidak pernah bersyukur. Meskipun telah ada Taurat yang mengajak kepada ketauhidan, mereka malah pilih menyembah anak sapi. Walau demikian, Allah masih mau menerima taubatnya setelah mereka bertaubat atas kesalahannya menyembah anak sapi. Tak hanya berhenti di situ saja keingkaran mereka atas nikmat Allah yang telah mereka rasakan. Meskipun mereka telah diberi manna dan salwa, tapi mereka mengatakan bosan terhadap makanan yang itu-itu saja. Mereka justru meminta kepada Nabi Musa agar memintakan makanan lagi kepada Allah seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah seperti disebut dalam Surat Al-Baqarah ayat 61. Tidak mengherankan jika Allah kemudian murka atas kelancangan mereka. 

 Kisah di atas menunjukkan bahwa bawang merah termasuk salah satu jenis hasil tanaman yang diminta oleh Bani Israil. Sebagaimana kita ketahui, umbi dari tanaman bawang merah merupakan bahan utama untuk bumbu, baik untuk masakan rumah tangga, restoran, maupun industri makanan. Di samping itu, bawang merah juga memiliki berbagai zat yang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit.

Di bawah ini adalah berbagai manfaat dari bawang merah.

 

1.  Bawang merah dapat mencegah penyakit tuberculosis (TBC) dikarenakan zat yang terkandung dalam bawang merah mampu membunuh mikroba diphtheria, amoeba disentri, dan TBC.

2.     Bawang merah dapat menurunkan berat badan, menurunkan suhu tubuh,  menenangkan urat saraf, mengobati penyakit alergi dingin, batuk dan influenza, serta memiliki pengaruh yang besar dalam membunuh mikroba (virus) malaria.

3.      Bawang merah dan gula merah terbukti manjur mengatasi luka dan pendarahan. Caranya, ambil bawang merah dan gula merah secukupnya, kemudian kunyah secara bersamaan sampai keduanya bercampur dan halus, lalu oleskan bahan tadi pada luka yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Luka dan pendarahan akan cepat mengering tanpa membutuhkan waktu lama, tidak perih, dan tidak meninggalkan bekas setelah sembuh.

4.    Menurut pengobatan India (dalam kitab Ayurveda), bawang merah dianggap efektif dalam menyembuhkan kolera, karena bawang merah memiliki antibakteri serta sifat antibiotik dan antiseptik. Untuk penyembuhan kolera tadi, resepnya adalah dengan mengonsumsi ½ siung bawang merah yang dicampur dengan 7 atau 8 butir lada hitam sebanyak 3 kali sehari selama seminggu.

5.     Bawang merah sangat bermanfaat menurunkan kolesterol LDL, yakni kolesterol jahat yang keberadaannya bisa menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh. Caranya dengan meminum jus bawang merah setiap hari.

6.     Bawang merah sangat bermanfaat untuk mencegah serangan jantung dan stroke. Potong dan iris bawang merah sebanyak 100-200 gram yang telah dicuci, kemudian jadikan sebagai acar.

7.      Kandungan flavonglikosida dalam bawang merah berfungsi mengobati radang, kandungan saponin membantu mengencerkan dahak, sedang kandungan minyak atsiri berfungsi untuk melancarkan peredaran darah.

8.  Penelitian kedokteran membuktikan bahwa bawang merah berguna untuk mengobati penyakit gula (diabetes), tekanan darah tinggi, dan mengatur proses pencernaan makanan, dan dapat melancarkan saluran urine. Di Eropa, Asia, dan Timur Tengah, bawang merah dijadikan makanan pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico, Kuba, dan Santo Domingo, bawang merah juga digunakan secara luas sebagai obat tradisional untuk diabetes.

9.       Bawang merah dapat membantu menghancurkan batu ginjal dan dapat memperlancar air susu ibu.

10.    Meminum satu cangkir perasan bawang merah yang dicampur madu setiap pagi dan sore secara terus-menerus selama satu bulan bermanfaat dan sangat mujarab menyembuhkan penyakit asma. Orang Mesir Kuno biasa menggunakan bawang merah untuk mengobati penyakit asma dan menenangkan penderita penyakit ayan.

11.   Irisan-irisan bawang merah dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata ikan pada kaki dengan cara menempelkan irisan-irasan tersebut di sekitar mata ikan dari sore hingga pagi.

12.  Bawang merah yang dimasak dengan minyak zaitun dapat digunakan untuk mengobati pecah-pecah pada puting susu, bisul, dan ambeien (wasir).

13. Meminum rebusan bawang merah yang telah diiris-iris dan dicampur madu dapat membasmi cacing-cacing pada anak kecil.

14.  Meminum campuran perasan bawang merah dan tomat yang ditambah sedikit garam dapat menambah stamina tubuh.

15.   Menurut hasil penelitian, jus bawang merah mampu merangsang pertumbuhan rambut. Caranya, oleskan jus bawang merah ke kulit kepala dua kali seminggu selama dua bulan.

16.    Bawang merah, selain dapat merangsang pertumbuhan bakteri sehat di dalam tubuh, juga mampu mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya pada usus besar, sehingga dapat mengurangi risiko kanker.

17.  Bawang merah juga merupakan obat mujarab untuk menghilangkan radang paru-paru. Letakkan bawang merah hangat sebagai tapal, baik di atas dada maupun punggung, lalu balut dengan kain. Lakukan setiap sebelum tidur, setiap hari.

18.  Kandungan asam amino methionine dan cystine membantu membersihkan racun-racun yang ada di dalam tubuh, sementara vitamin C yang ada di dalam bawang merah juga berperan penting dalam membuang racun berbahaya bagi tubuh.

19. Oleh sebagian kalangan, meminum bawang merah yang telah diblender diyakini bisa meningkatkan dorongan dalam kehidupan seksual.

20.  Bagi yang mengalami kesusahan buang air kecil, bawang merah dapat dijadikan solusinya. Potong bawang merah bulat-bulat, panaskan, kemudian tempelkan di perut sebelah kanan maupun kiri, atau di bawah pusar, dibarengi dengan minum perasan bawang merah, limau, dan madu yang dicampur air hangat.

21.   Bawang merah memiliki konsentrasi fosfor dan belerang yang tinggi. Jika bawang merah dikonsumsi baik dalam keadaan mentah ataupun dimasak terlebih dahulu, dapat mengurang depresi, kelelahan, dan susah tidur (insomnia).

22. Bawang merah bermanfaat untuk mencegah penyumbatan sel-sel pembuluh darah. Senyawa sulfur yang terdapat dalam bawang merah berfungsi mencegah gumpalan sekaligus membantu mencegah terjadinya penyumbatan sel-sel pembuluh darah. Konsumsilah bawang merah goreng setiap hari atau tambahkan pada masakan lain.

23.   Bawang merah bisa membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mampu memberikan efek positif terhadap perempuan pada masa menopause yang berisiko mengalami osteoporosis.

 

Ingat, hendaknya hati-hati dalam menggunakan bawang merah yang sudah diiris dan disimpan, karena di samping akan layu, juga menjadi beracun, Untuk itu, jika bawang merah sudah diiris, seyogyanya langsung digunakan.

 

 

 

Daftar Acuan  

 

 

1.        Buku

 

Abdul Basith Muhammad Sayyid. 2008. Rahasia Kesehatan Nabi. Cetakan Keempat. Solo: Tiga Serangkai.

 

Abdul Basith Muhammad as-Sayyid. 2010. Inilah Makanan Rasulullah SAW. Cetakan ke-2. Jakarta: Nakhlah.

 

Abdul Fida’ Muhammad Izat Arif. 2010. Mukjizat Kesembuhan. Surakarta: Thibbia.

 

Adi D. Tilong. 2013. Aneh tapi Nyata: Ragam Obat Tak Lazim di Sekitar Kita, Ampuh Basmi Ragam Penyakit. Jogjakarta: Flashbooks. 

 

Intan Nisa. 2018. Mencegah & Mengobati 10 Jenis Penyakit dengan Ramuan Herbal. Tanpa Nama Tempat: Lingkar Media. 

 

Neti Suriana dan Irni Shobariani. 2013. Ensiklopedia Tanaman Obat. Malang: Rumah Ide.

 

Ramdhani Santosa. 2014. Ramuan Ajaib Berkhasiat Dahsyat Tumpas Asam Urat, Diabetes & Hipertensi. Bantul – Yogyakarta: Pinang Merah.  

 

Redaksi Akses. 2013. Sehat dan Sembuh dengan Terapi Bawang. Tanpa Nama Tempat: Akses Sukses.

 

Setyo Kurniawan. 2013. Daun Kemangi, Bawang Merah, Bawang Putih, & Bengkuang, Terapi Herbal Kesehatan & Kecantikan. Jogjakarta: Diva Press.

 

Syaikh Haitsam Al-Hilal. 2009. Makanan & Minuman dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar. 

 

 

2.       Internet

 

https://8villages.com/full/petani/article/id/5d71dc733b7c9f1b2c579169

 

 



[1]) Sa’id Hawa dalam bukunya berjudul Tafsir Al-Asas: Surat Al-Fatihah, Surat Al-Baqarah 1-207 menyebutkan bahwa Ibnu Katsir yang menyimpulkan berbagai ungkapan dan penjelasan mufasir mengatakan bahwa manna adalah minuman. Secara lahiriah yang dimaksud adalah semua yang diberikan oleh Allah kepada mereka, berupa makanan, minuman, dan lainnya yang tidak memerlukan susah-payah untuk mendapatkannya. Sementara salwa, hampir semua mufasir menafsirkannya dengan burung (sejenis puyuh), meskipun ada yang menafsirkan lain.